[25/07/2023- 26/07/2023] Program Adjunct Profesor

Link Video Pendek : 1 (25/07/2023) dan 2 (26/07/2023)

Program Studi Manajemen Industri sudah melaksanakan program Adjunct Profesor bertajuk “Implementating and Developing Sustainable Gastronomy Tourism Between Indonesia and Malaysia” di Ruang Auditorium Lantai 6 Gedung Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, 25 Juli 2023, ini merupakan implementasi kerjasama yang bersama Universiti Putra Malaysia, di Kuala Lumpur Malaysia. Profesor yang hadir adalah Profesor Warisan Budaya Malaysia yaitu Muhammad Shahrim Karim. Selaku pemateri lainnya adalah para dosen prodi MIK yaitu pakar manajemen pariwisata gastronomi indonesia, Dr. Dewi Turgarini., S.S.M.M.Par. serta moderator oleh pakar ekonomi dan pariwisata kuliner halal Caria Ningsih, PhD.

Pada kesempatan tersebut terdapat beragam tantangan serta saran pengelolaan wisata gastronomi secara akademik di dunia, serta Indonesia juga negara tetangga Malaysia. Pesan Profesor Muhammad Shahrim Karim para peserta yang terdiri dari para dosen dan mahasiswa agar tidak lupa tetap membuat, menikmati, melestarikan serta mengenalkan makanan lokal Indonesia. Hal ini perlu dilakukan agar tidak kehilangan jati diri bangsa.

Program Studi Manajemen Industri Katering melaksanakan program kedua dari adjunct profesor yaitu cooking demo oleh Profesor Muhammad Shahrim Karim dengan topik “Royal Kuzi Gastronomic Cuisine and Coconut Blue Pea Beverage as Tourism Entreupreunership Atraction” pada mata kuliah Seminar Kewirausahaan Gastronomi dan Pastry yang dipandu oleh Dr. Dewi Turgarini. S.S., M.M.Par.

Kegiatan pada Rabu, 26 Juli 2023 juga didampingi para chef pada Program.Studi Manajemen Industri Katering yaitu Chef Risya Ladiva Bridha, M.M.Par, Chef Ilmiati Tsaniah, MM.Par, dan Chef Cicahyati, S.Par.

Pada pertemuan mata kuliah yang dibuka oleh Ketua Program Studi Manajemen Industri Katering Dr.Woro Priatini tersebut mahasiswa pun melakukan presentasi tentang rancangan pengembangan olahan produk makanan lokal pada beberapa desa binaan seperti Desa Wisata Hanjeli, Pasir Ipis, serta Cisambeng yang memiliki komponen gastronomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat pelestarinya.

Beragam masukan dari Profesor dan juga dosen menjadi hal yang perlu diimplementasikan sebagai produk wirausaha yang berkelanjutan dimasa mendatang.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.