PURWAKARTA KOTA SATE MARANGGI

Purwakarta, kota kecil nan cantik ini memang belum dikenal banyak orang. Pasalnya, Purwakarta yang merupakan kota kabupaten ini baru muncul dalam panggung sejarah pada awal dekade ketiga abad ke-19 dimana sebelum menjadi kota kabupaten yang merupakan bagian dari wilayah Karawang.

Seiring dengan pesatnya perkembangan pariwisata di Indonesia menjadikan Purwakarta mulai membangun sektor ini dengan memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki.  Terdapat beberapa tujuan wisata di purwakarta yaitu, Situ Buleud disitu buleud ini merupakan danau kecil yang terletak di tengah kota Purwakarta, tempat ini merupakan paru2 dari purwakarta dengan binatang langka Badak sebagai mascot.

Menurut sejarah danau ini dahulu merupakan tempat mandinya badak . Purwakarta juga memiliki danau jatiluhur yang dapat dijadikan objek wisata sekaligus dimanfaatkan sebagai pemasok listrik se-jawa bali, serta terdapat situ wanayasa, danau Cirata, dan sumber air panas Ciracas.  Selain kekayaan alam yang dimiliki, terdapat beberapa bangunan kuno yang menambah wisata sejarah di Purwakarta.

Selain wisata alam dan sejarah yang dimiliki, Purwakarta mulai mengembangkan wisata kuliner mengingat sebelumnya wisata kuliner di Indonesia kurang begitu diminati. Sudah hampir tiga tahun berjalan purwakarta memulai mengembangkan wisata kuliner dengan mengadakan event kuliner yang diselenggarakan setiap sabtu malam atau malam minggu. Event ini dinamai “Wisata Kuliner Purwakarta” yang dimulai pukul 19.00 sampai dengan pukul 22.00 disepanjang Jalan KK. Singawinata, dan hanya diperuntukan bagi pejalan kaki.

Wisata kuliner yang diselenggarakan setiap malam minggu ini menyuguhkan berbagai makanan khas purwakarta, salah satunya adalah Sate Maranggi. Selain Sate Maranggi terdapat juga beberapa jajanan tradisional dari luar daerah lainnya seperti Kerak telor, Es Kuwut, Seblak, Lumpia Basah dan lainnya. Tidak hanya menyuguhkan makanan khas, beberapa kesenian tradisional pun ditampilkan guna meramaikan event sepeti penampilan Wayang Golek, Celempungan, Tari-Tarian, Degung, Ketuk Tilu, Jaipongan, Tungbrung, Reog, Calung dan kesenian-kesenian daerah lainnya.

 Setiap bulan tepatnya pada minggu pertama event wisata kuliner ini menjadi lebih ramai dengan diadakannya car free night dan carnaval kesenian seperti Seni Garabahan, Seni Dokjring, dan seni Genye dari jalan KK. Singawinata sampai jalan Jend. Sudirman.

Event kuliner ini tidak hanya diselenggarakan setiap malam minggu saja, pada  5 September tahun lalu Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menggelar acara makan gratis yang dinamai ‘Makan Besar’ untuk masyarakatnya di jalan KK. Singawinata, tempat dimana wisata kuliner malam minggu diadakan. Dalam acara tersebut diperkenalkan makanan khas Purwakarta yakni Sate Maranggi dalam ukuran raksasa yang diolah oleh Chef Ragil. Lima tusuk Sate Maranggi dibuat sengaja dalam ukuran raksasa. Selain ukurannya yang luar biasa besar, didatangkan pula belasan pedagang Sate Maranggi keliling untuk ikut meramaikan acara makan besar tersebut. Bupati sengaja mem-booking tukang sate pikul ke acaranya untuk disantap gratis masyarakat Purwakarta. Nah, bagi kalian yang belum pernah mengunjungi purwakarta, wajib untuk datang sekedar untuk menikmati wisata alam atau pun wisata kulinernya dan tidak lupa untuk mencoba Sate Maranggi Khas Purwakarta (Ratnawati Mahasiswa Program Studi Manajemen Industri Katering).

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.