PRODI MIK UPI JELANG MANAJEMEN EKOWISATA DI INDONESIA BERSAMA UNIVERSITAS LEIDEN

Bandung.  Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berpartisipasi pada kegiatan “International Kick Off Meeting Proyek INTEM”, pada 4 hingga 10 Desember 2019 di Kota Bandung.  Kegiatan ini dilaksanakan sebagai rangkaian proyek dikoordinasikan oleh Program LEAD dari Fakultas Sains, Universitas Leiden, Belanda. Tujuan dari kegiatan ini adalah upaya merancang kurikulum Program Magister of Science Multidisiplin Inovatif Manajemen Ekowisata Terpadu atau (INTEM).  Mereka terdiri dari para Ilmuwan Pendidikan LEAD/Universitas Leiden Belanda, The Mediterania Agronomic Institute oc Chania Yunani, dan Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Padjajaran, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, serta Indonesia Heritage Society.

Pra even, Rabu (3/4/2019) diawali dengan kunjungan ke beragam fasilitas UPI, dan Museum Nasional Pendidikan. Para peserta melihat beragam koleksi Museum yang terdiri dari empat (4) lantai yang terdiri dari pendidikan pada berbagai  jaman yaitu pra aksara, berbasis agama, kolonial, pendudukan Jepang, Jaman Kemerdekaan, dan tokoh pendidikan hingga sejarah berdirinya UPI.  Museum yang didirikan pada 2 Mei 2015 oleh masa kepemimpinan Rektor Prof. Dr. Sunaryo menjadi lembaga belajar yang menyenangkan bagi peserta. Para peserta selain belajar mengenai sejarah perkembangan pendidikan di Indonesia juga, menikmati koleksi ruang belajar masa lalu dengan berfoto bersama.

Kunjungan menjadi lebih semarak saat berkunjung ke  tiga (3) Program Studi Pariwisata. Rasa ingin tahu terlihat jelas ketika para peserta menjadi meriah berkunjung  ke Laboratorium Dapur dan juga menikmati hidangan Ayam Goreng Serundeng, Bola-Bola Ikan Gurame Saus Asam Manis, Soto Bandung, minuman Kunyit Asem, dan Tumpeng Jajanan Pasar oleh para dosen mata kuliah Gastronomi Nusantara, yaitu  Irsan Hidayat, S.Par, Defi Cicahyati, S.Par dan Risya Ladiva dan Himpunan Mahasiswa  Program Studi Manajemen Industri Katering (MIK).  Pemilihan menu Indonesia pada even ini merupakan komitmen pada pelestarian wisata gastronomi nusantara, apalagi sebentar lagi akan datang World Heritage dan Museum Day di Dunia. Prof. Dr. L. Jan Slikkerveer memaparkan apresiasinya tentang nikmatnya makanan Indonesia yang begitu beragam, dan bersama peserta yang lain memberikan aplaus yang meriah kepada para dosen mahasiswa Program Studi MIK.

Selain itu juga dilakukan kunjungan ke Laboratorium Program Studi Manajemen Resort dan leisure (MRL) di Lantai tiga (3), terlihat para peserta antusias melihat maket yang dibuat oleh para mahasiswanya.  Selanjutnya dilakukan pula kunjungan ke Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata (MPP) yang terletak di Lantai empat (4) Gedung Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Rangkaian kegiatan selanjutnya dilakukan di Universitas Padjadjaran yaitu meeting dan diskusi pada 4 hingga 10 April 2019 dengan paparan oleh Prof. Dr. L. Jan Slikkerveer (LEAD/Universitas Leiden), Dr. Ahmad Hudaiby Galihkusumah (Prodi MRL UPI), Kurniawan Saefullah Mec ( LEAD/UNPAD), Drs. J.C.M. de Bekker (LEAD/Universitas Leiden), Prof.Dr. H.P Spaink (IBL/Universitas Leiden), Dr. F. Asmaniani, TSP (tbc), H. Hutagalung M.Si, TSP (tbc), Dr. V. Simantiraki, ASTEK (tbc).  Dr. G. Angelakis, MAICH, I. Katsikandarakis, MAICH,  Prof. Dr. E. M. Setiadi, UPI , Prof.Dr. Budi Nurani Rucjana, MIPA/UNPAD, Nuning Barwa MSc , MTF (tbc), Dr. Vina Adriany UPI (tbc), K. Saefullah MEc, LEAD/FEB-UNPAD.  Kegiatan akan diakhiri dengan penandatangan naskah kerjasama antara mitra INTEM.

Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si menyampaikan latar belakang kerjasama yang dilakukan karena pertimbangan bahwa di Indonesia, transformasi ekonomi baru-baru ini dari pertanian ke manufaktur, dan jasa menghadapi masalah serius, sebagian besar karena kurangnya sumber daya manusia yang terampil dan penggunaan sumber daya yang tidak berkelanjutan. Sektor pariwisata mengungkapkan masalah serupa di mana meskipun proyeksi peningkatan jumlah pengunjung asing menjadi 20 juta pada tahun 2020, namun pertumbuhan yang tidak terkendali,  dan pencarian keuntungan yang ceroboh muncul dengan mengorbankan sumber daya manusia, alam dan budaya. Belum lagi adanya fragmentasi kebijakan, peraturan dan pendekatan tanpa adanya kapasitas manajemen modern menjadikan pariwisata sektor yang paling rentan terhadap pandangan rabun pariwisata sebagai pendorong mudah pada sektor ekonomi dengan pendapatan tunai sebesar 9,1% dari PDB dan penghasil devisa  sebesar $ 10 miliar pada tahun 2013.

Oleh karena tantangan itu maka LEAD/Universitas Leiden dibawah pimpinan  Prof. Dr. L. Jan Slikkerveer, berupaya melakukan konservasi sumber daya bio-kultural yang berkelanjutan,  dan peningkatan standar kehidupan masyarakat pedesaan.  Strategi dilakukan untuk mencapai pariwisata berkelanjutan yang melestarikan keanekaragaman biokultural,  upaya konservasi diharapkan mengembangkan ekonomi. Tentunya diperlukan proses pengelolaan sektor pariwisata, dan antisipasi dampak negatifnya terhadap masyarakat,  dan sumber daya Indonesia.   Saat ini terdapat kebutuhan mendesak akan program modern dalam sistem pendidikan tinggi Indonesia untuk melatih para manajer dan ilmuwan khusus yang mampu menerapkan pendekatan komprehensif.  Pendekatan komprehensif itu mengintegrasi pariwisata berbasis eko, etno, budaya, dan masyarakat di semua tingkatan untuk memahami dan memecahkan masalah kompleks pariwisata saat ini di Indonesia.

Hal ini dilaksanakan untuk memberikan respon terhadap kebutuhan mendesak akan pendidikan tinggi para manajer ahli di negara.   Secara teknis akan dirancang upaya mendorong output lulusan lulusan manajemen terpadu,  disertai kemampuan etika pariwisata yang dipandu oleh strategi pedagogis,  dari Proses Bologna, pendekatan multi-pemangku kepentingan terhadap pelatihan metode inovatif berbasis TIK, pelatihan SDG.  Proses pembelajaran akan dilakukan  dalam lingkungan pembelajaran berbasis masalah, yang mampu menerapkan manajemen ekowisata terpadu sektor pariwisata inklusif dengan menggabungkan konservasi sumber daya dengan pertumbuhan ekonomi sebagai dampak positif bagi seluruh wilayah Indonesia dan sekitarnya,” Paparan pamungkas Prof. Dr. L. Jan Slikkerveer (Dewi Turgarini).